Tuesday, January 30, 2007

I miss you, Bon

30 Jan 2007


My Dear Love,

Begitu banyak yang ingin kuceritakan padamu tentang kita. Tentang perasaanku yang sesungguhnya –jauh di lubuk hatiku yang paling dalam, saat ini. Betapa aku rindu kamu. Aku tahu beberapa waktu belakangan ini kita kurang memiliki kedekatan, secara emosi. Meski secara fisik kita selalu bersama, namun seperti ada sesuatu yang memisahkan kita. Aku sadar ada sesuatu yang hilang diantara kita.

Harus kuakui akhir-akhir ini kita bisa menghitung berapa kali kita berpelukan dalam sehari. Pelukan yang biasanya kita lakukan ketika kita saling ingin mengungkapkan betapa kita saling mencintai, kini pun lebih seperti pelukan diantara orang yang saling kehilangan. Ada makna yang berubah dalam pelukan kita. Aku selalu merasakan hal itu, bahwa kamu kehilangan aku, tiap kali kamu memelukku. Dan aku merasakan kepedihan, tiap kali memelukmu. Aku juga merasa kehilangan kamu, Bon.

Mungkin akhir-akhir ini kita bisa menghitung berapa kali kita berciuman, dalam sehari. Tak seperti beberapa waktu lalu ketika tak mampu lagi mengingat berapa kali kita mengalirkan rasa sayang dan cinta yang kita miliki lewat ciuman panjang dan bertubi-tubi, karena terlalu seringnya kita melakukannya, hampir di setiap kesempatan yang ada, bukan lagi dalam hitungan hari. Ya, aku merasakan itu. Maafkan aku baru menyadarinya saat ini.

Tiap kali memikirkanmu, aku seperti dihantui rasa bersalah. Tiap kali menatapmu, aku seperti melihat seseorang yang kini telah berubah. Kamu bukan lagi seseorang yang apa adanya kamu, melainkan menjadi seseorang yang seperti apa yang kumau. Sosok yang kuinginkan. Seharusnya aku senang. Tapi perubahan itu kini membuatku merasa sangat bersalah. Kamu memang kini jauh berbeda. Kamu lebih cantik. Namun semua itu menyebabkan kamu tersiksa. Dan mengingat itu semua membuatku merasakan kepedihan, betapa aku sangat egois dan selalu mementingkan diri sendiri. Betapa aku tanpa sadar seringkali menyakitimu. Padahal itu sesuatu yang amat sangat ingin kuhindari.

Bony my love,

Aku tidak tahu kenapa aku merasakan hal seperti ini, tapi sejujurnya aku merasakan kesepian mendekapku akhir-akhir ini. Entah apa yang sedang terjadi padaku, pada kita. Yang kutahu aku tak memiliki siapapun selain kamu. Tidak, tak ada orang lain.. Tak ada yang kusembunyikan, jika kamu mengkhawatirkan soal itu. Yang ada hanya, begitu banyak hal yang tak mampu kepahami tentang apa yang kujalani selama ini. Tentang apa yang kuinginkan dalam hidup ini. Tentang begitu banyak beban yang menggayuti, yang tak bisa kuuraikan satu persatu. Karena aku tak ingin membebani pikiranmu.

Sejujurnya aku rindu sekali.. Rindu membenamkan wajahku di kehangatan pelukanmu. Ada sosok kekanakan dalam diriku yang kini merintih merindukan dekapanmu.. Aku tahu aku sangat membutuhkanmu.. menginginkanmu. Karena hanya di dirimu aku bisa memperoleh semua itu, sesuatu yang nyaman dan damai. Sesuatu yang mampu meluluhkan semua keresahan yang ada dalam jiwaku. Sesuatu yang menenangkan jiwaku.

Aku merindukanmu...
Aku mencintaimu...


-Ponk-

No comments: