Monday, January 30, 2006

Aku, Minarni dan Tiga Bidadari dan Malaikat Kecil...

Namaku Ramli. Aku hanyalah seorang laki-laki seperti kebanyakan laki-laki lain yang selalu memiliki mimpi. Sejak kecil barangkali aku memang dibentuk oleh lingkungan sebagai seorang yang sederhana, dan inilah aku. Menjelma sebagai seorang yang sederhana dengan mimpi-mimpi yang juga sederhana. Memiliki keluarga. Barangkali terdengar terlalu naif dan tidak lucu, tapi itulah aku. Maka ketika usia mengenalkan dan mempertemukanku dengan seseorang yang kuyakini mampu mengisi sesuatu yang selama ini kuingini, maka jadilah ia sebagai seseorang yang dengannya aku menghabiskan waktu bersama-sama.. hingga kini, hari ini.

Namanya Minarni... Ibunya (mertuaku) dan saudara-saudara serta lingkungan sekitarnya memanggilnya dengan sebutan Neneng atau Eneng. Ketika kami masih berpacaran dan tunangan, aku memanggilnya dengan panggilan sayang Bony.. Dan ia memanggilku dengan kak Ramli (hehehehe, baru aku sadar ternyata ketika pacaran aku tak memiliki panggilan sayang khusus dari dia. Well, tak apalah). Lalu setelah menikah dan memiliki beberapa bidadari dan malaikat kecil, aku memanggilnya dengan panggilan sayang.. Monk. Dan ia memanggilku Ponk.

Ya, aku dan Bony beruntung kini telah memiliki tiga bidadari dan malaikat kecil. Mereka biasa kupanggil Raka, Romy dan Rani.

Ini Radika.. Juni tahun ini pas 10 tahun. Dari sifatnya paling mirip ke aku.. Kalem! Mungkin karena paling dulu lahir, dia punya sifat ngemong ke adek2nya. Ini yg aku maksud mirip aku sifatnya. Hehehe. Like father like son. Tapi mudah2an nggak nurunin sifat aku yang introvert, pendiam, gak pede dan sifat negatif aku lainnya.

Yang ini Romi.. September tahun ini 7 tahun. (hmm, sampe nggak sadar ternyata dia udah besar).. Padahal sampai hari ini aku masih saja memperlakukannya spt anak balita. Pendiriannya teguh dan agak sedikit keras kepala. Meski nggak sampai memberontak, mulai terlihat sikapnya yang suka kekeh bertahan pada keinginan dan kemauannya. Meski konyol dan gampang tertawa, tapi kalau lagi 'error' seringkali ngambek.

Yang terakhir Memei.
Semula aku memanggilnya dengan panggilan sayang Rani, tapi belakangan ia malah menamakan dirinya Memei, entah siapa yang pertama kali mengajarinya. Setahuku aku dan wify selalu memanggilnya dengan sebutan Rani.

Well, untuk sementara segini dulu proses perkenalannya. See you next time!